English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

TRANSLATION

Tuesday, September 18, 2012

Kesenian Tari dari Central Borneo

 
Seni tari suku dayak khususnya di daerah pedalaman baik laki2, perempuan, tua, muda hingga anak2 gemar menari. Biasanya mereka menari pada suatu acara tertentu atau dalam upacara adat dan di iringi suara alat2 musik yang mereka miliki.
Adapun nama2 tarian yang mereka kenal:
1)      Tari manganjan
tari manganjan ialah tarian sakral yang biasa di adakan dalam suatu ritual adat. Tari ini biasa di lakukan baik oleh laki2 atau perempuan sambil mengelilingi binatang purba. Seperti : kerbau, sapi, ayam yang akan di persembahkan dalam upacara Tiwah atau upacara keagamaan lainnya.
2)      Tari manasai
Tari manasai ialah pergaulan yang sangat di gemari dan digemari oleh masyarakat luas. Baik laki2, perempuan, tua, muda semua gemar manasai. yang merupakan ekspresi kegembiraan dalam setiap acara bergembira, baik dalam acara pernikahan, menyambut kedatangan tamu yang di hormati, dan semua acara gembira lain nya. Tari manasai sela0lu berputar mengelilingi sangkai lunuk atau benda lainnya yang sengaja di letakkan di tengah2.
3)      Tari kinyah/tari perang/tari mandau.
Tari kinyah/tari perang/tari mandau  ialah jenis tarian yangi pertontonkan kepada para tamu yang hadir dalam suatu acara tertentu dan merupakan tarian yang bernuansa keperkasaan seorang pahlawan dalam perang. Tarian ini bisa dilakukan oleh laki2 atau perempuan. Sambil menari penari memegang mandau dan telabang, kadang masih dilengkapi dengan sumpitan. Tari kinyah merupakan tradisi yang biasa dilaksanakn di daerah suku dayak, katingan, dan kahayan.
4)      Tari kinyah bawi
Tari kinyah bawi ialah tari yang di pertontonkan kepada para tamu yang hadir pada acara tertentu dan tari yang bernuansa keperkasaan seorang pahlawan dalam perang. Sambil menari penari memegang mandau dan telawang, tarian ini biasa dilakukan oleh kaum perempuan saja.pesan yang ingin disampaikan melalui tarian ini adalah bahwa untuk maju kemedan laga, bukan hanya laki2 yang mampu namun perempuan pun tidak ketinggalan siap berperang dan turut serta dalam perang demi mempertahankan kejayaan negerinya
5)      Tari deder
Tari deder ialah jenis tari gembira untuk menyambut kedatangan tamu dalam upacara adat. Tarian ini merupakan tradisi tarian di murung, tanah siang, barito hulu. Tarian ini bisa dilakukan berpasangan laki2 dan perempuan, boleh juga bergantian para penari dengan diiringi suara musik sambil menari menyanyikan lagu2 deder dengan kalimat2 spontan, bersahut-sahutan sambil sindir-menyindir dengan jenaka. Para penari mengelingi sangkai atau tiang, boleh didalam rumah juga dihalaman rumah.
6)      Tari kambang pandan.
Tari kambang pandan ialah tarian pergaulan muda-mudi yang berkembang di daerah Kobar.
7)      Tari giring2
ialah tarian yang berasal dari daerah Barito Selatan KalTeng. Penari boleh laki2 atau perempuan dan boleh juga berpasangan. Alat yang digunakan untuk tarian ini adalah seruas bambu yang telah di keringkan berukuran 1 - 1/2 meter, dalam bambu diisi batu kerikil atau benda2 kecil yang keras, dengan  maksud apabila bambu tersebut di goncang akan menghasilkan suara yang sesuai dengan suara musik yang mengiringi tarian , tarian ini biasa di adakan untuk menyambut tamu.
8)      Tari wadian bawo/ gelang bawo
Tari wadian bawo/ gelang bawo ialah tarian yang berasal dari daerah Kab.Barsel. Kalteng. Penarinya hanya laki2 yang jumlahnya tidak terbatas. Tarian melukiskan bagaimana seorang dukun laki2 mengobati seorang yang sedang sakit dengan cara memanggil roh2 jahat untuk tidak lagi menggangu si sakit. Kemudian memengging kembali roh si sakit untuk kembali dengan demikian  secara berangsur2 si sakit akan sembuh. Tarian ini biasanya diadakan pada acara pernikahan dan menyambut tamu yang di hormati.
9)      Tari wadian dadas/gelang dadas
Tarian ini sama dengan tarian bawo tetapi penari nya adalah hanya perempuan.
       10)Tarian bukas
Bukas adalah tarian dari daerah dayak maanyan dan suku dayak dusun. Tarian ini dilakukan oleh 1-7 orang, yang terdiri dari remaja laki2 dan perempuan. Alat yang digunakan dalam tarian ini ialah bambu dan tombak. Sambil menari mereka bernyanyi. Tarian ini di adakan untuk menyambut panglima setelah kembali dalam berperang.
       11)Tarian Selendang
Tarian selendang ialah tari yang biasa di lakukan oleh laki2 atau perempuan bergantian ataupun berpasangan. Mereka menari dengan selendang diletakkan terjuntai di tengkuk belakang dan kedua tangan memegang ujung2 selendang. Sambil menari dengan bebas dan kadang2 lutut ditekukkan dan mereka menyanyi denan syair spontan hingga penonton tertawa menyaksikan gaya dan syair lagu itu
       12)Tari dadeo/karang dadeo
Tari dadeo/karang dadeo Ialah jenis tarian gembira. Tarian ini boleh dilakukan oleh laki2 ataupun perempuan bergantian atau berpasangan. Bisa menggunakan selendangatau tidak menggunakan selendang.

Monday, September 17, 2012

Acara Adat Perkawinan Dayak Ngaju, Central Borneo


Lama rasanya manusia biasa sudah tidak memposting tentang artikel adat Dayak Ngaju, Ok dech sekarang manusia biasa akan bawa kalian ke asal mula ritus perkawinan adat dayak ngaju. Ritus perkawinan Adat Dayak Ngaju bermula dari tradisi lisan yang berakar dari religi warga setempat yakni kepercayaan  Kaharingan. Diriwayatkan bahwa Ranying Hatala Langit (Tuhan Semesta Alam) sebelum menurunkan manusia ke muka bumi ini, diatas sana telah terjadi perkawinan antara Nyai Endas Lisang Tingang dengan Garing Hatungku atas kehendak mereka sendiri.

Setelah mereka menikah dan mempunyai anak yang mereka beri nama dengan Sangumang, maka kemudian mereka dikenal dengan sebutan Indu(Ibu) Sangumang dan Bapa(ayah) Sangumang. Raja Uju Hakanduang berkata bahwa mereka tidak boleh menurunkan keturunan kebumi apabila tidak mendapatkan berkat dari Ranying Hatala Langit.
Atas perintah Ranying Hatala, Raja Uju Hakanduang menikahkan Nyai Endas dengan Garing Hatungku sambil memegang Batang Garing sebagai simbol perjanjian, dan dengan tangan telunjuk keatas yang menandakan Ranying Hatala Langit sebagai saksi dan pengendali hidup manusia. Empat jari merupakan lambang dari kepentingan dunia yang harus dipenuhi dan ini mengandung pengajaran, yaitu:


1. Jari Jempol : Melambangkan manfaat alam semesta sebagai sumber hidup kita.
2. Jari Telunjuk Tengah : Lestarikan alam semesta yang ada agar tidak rusak dan punah.
3. Jari Manis : Menyatu supaya bisa serasi dengan alam lingkungan hidup.
4. Jari Kelingking : Hormatilah kepentingan lingkungan hidup Kita.

setelah Nyai Endas dan Garing Hatungku berikrar, mereka kemudian "disaki" dan "dipalas".

setelah menikah, Nyai Endas tidak mau berkumpul dengan suaminya (ngabele) sebab dia merasa kurang persayaratan kawinnya. Lalu garing Hatungku bertanya apakah yang kurang? Nyai Endas meminta palaku sebagai bukti bahwa dia sudah kawin dan sebagai modal hidup yang dapat di perlihatkan kepada anak cucu. Nyai endas meminta Palaku:

1. Bukit Lampahung Nyahu (tempat sandung).
2. Banama Bulau Pahalendang Tanjung Ajung Rabia Pahalingei Lunuk (tempat peti mayat atau satu kubur).
3. Bukit Tampung Karuhei (tempat kumpulan rejeki dan kekayaan).

Garing Hatungku berkeliling mencari permintaan isterinya. Ketika ia memanjat pohon yang bernama Mantang Kayu Erang dengan maksud ingin menjumpai Ranying Hatala Langit untuk mencari kehidupan yang sebenarnya, nampaklah olehnya di alam terbentang peti mati dan ada sandung.

Garing Hatungku segera turun, namun ia terjatuh dan lawung (ikat kepala) nya terlepas. Karena kayu Erang tersebut mengandung air kehidupan (Danum Nyalung Kaharingan) maka lawungnya tadi menjelma menjadi Kuwung Bulau Sangkalemu yaitu binatang buas sejenis tupai bersayap. Karena terkena air kehidupan, tali penyang berubah menjadi ular tadung, lawas lamang pulut menjadi ular depung sedangkan rambatnya menjadi binatang rusa.

Gaing Hatungku berjalan terus dan akhirnya sampai ke tempat lewu (desa) Bukit Tampung Karuhei yakni tempat yang indah yang penuh dengan rejeki dan kekayaan. Tempat inilah sebagai tempat akhir mereka hidup bahagia.

Setelah syarat palaku yang diminta oleh Nyai Endas terpenuhi barulah Nyai Endas mau berkumpul dengan suaminya.

Tata cara perkawinan Nyai Endas dan Garing Hatungku merupakan asal mula ritus perkawinan adat dayak dan ini selalu dilakukan turun temurun oleh masayarakat suku dayak yang masih memegang teguh akan adat istiadat ini. Mudah  mudahan dengan artikel ini mampu membuat pemuda  pemudi kalteng terutama Suku Dayak ngaju sadar akan posisi mereka sekarang.

Lestarikan Budaya Daerah Indonesia. Jangan sampai adat istiadat serta asal usul budaya bangsa anda tidak tahu.

Coat Central Borneo

Lambang Kalimanta Tengah berbentuk talawang segi lima. Di dalamnya terdapat gambar bulat telur berbentuk belanga, melambangkan senjata tradisional Kalimantan Tengah. Di dalam belanga terdapat tali yang terbuat dari sejenis akar yang dapat dipintal dan dililit melingkar menyerupai belanga. Ujungnya yang terikat bersimpul mati melambangkan kekokohan. Motto "Isen Mulang" berarti Pantang Mundur yang berasal dari Bahasa Sangen.


Bintang bermakna Ketuhanan Yang Maha Esa. Burung Tingang melambangkan kebesaran. Talawang, senjata pelindung segala marabahaya. Di dalam talawang terdapat lukisan Sangen berbunyi Harimaung Batulang Bunupangadien Batikur Talawang yang melambangkan suatu perjuangan yang pasti mendatangkan hasil. Mandau, melambangkan kejayaan suku Dayak, Sumpitan adalah perdamaian, karena alat ini tidak boleh digunakan untuk membunuh, sementara padi dan kapas melambangkan kemakmuran.